Kamis, 25 November 2010

gambar unik(nyesel gak liat)

Coba Tebak Lagi Megang Setang Apa


Pilih Ukuran Sesuai Selera Anda


Knalpot Racing Twin Muffler


Tips Parkir Mobil yang Aman


Cuplikan Spiderman 4 (Sudah Married)


Gaya Keren Naik Sepeda dan motor


Salah Tulis

Teknologi Multi CD


Lembar Soal Ujian yang Aneh


Buku Bahasa Indonesia Jilid 5a dan 5b


Belajar Bahasa dan Huruf Aksara Jepang


Plesetan Iklan Lucu Extra Boss


Bukti Pemanasan Global atau Global Warming


Balon Kejutan


Besar Kecil Dapat Dilihat dari Sesuatu




Windows Versi China


Menolong Orang Tenggelam


Sebelum dan Sesudah 6 Bir






Sumanto Jadi Bintang Iklan



Undangan Makan Barbeque Bareng







Efek Gara-gara SARS



Nikmati Air








Posisi Anda Sekarang






Baca dari Samping

















Sedang melukis apakah?






Anjing Nekat











Rabu, 24 November 2010

Ternyata Alien Berusaha Hubungi manusia Selama Ini !



Ilmuwan percaya makhluk luar angkasa selama beberapa dekade mengirim tweets untuk menghubungi manusia. Sayangnya, manusia tidak menyadari hal itu.

“Pendekatan mereka seperti Twitter, bukan ajakan perang atau perdamaian,” ujar Dr. James Benford, ahli fisika dan ketua Microwafe Science seperti dikutip dari Daily Mail.

“Bagaimanapun bentuk kehidupannya, evolusi melakukan pemilihan sumber ekonomi,” kata Gregory, saudara kembar James Benford yang menjadi astrofisikawan di University of California.

“Transmisi sinyal dalam jarak tahunan cahaya akan membutuhkan sumber daya yang besar,” ujarnya lagi.

Makluk luar angkasa melihat proses pencarian kehidupan lain di galaksi dari sudut pandang mereka. Gregory menilai para ilmuwan di organiasi Search for Extra-Terrestrial Intelligence (SETI) di Amerika Serikat mungkin telah melakukan pendekatan yang salah selama 5 dekade.

Menulis dalam jurnal Astrobiology, Benfords menilai sinyal tidak selalu meledak ke segala arah tapi bisa berbentuk pesan pendek yang ditujukan dalam lingkup sempit seperti cara kerja Twitter.

Ilmuwan melakukan penelitian dengan strategi mendengarkan ‘ledakan’ asing dari wilayah luar bumi yang memiliki jarak tidak terlalu jauh.

“Bintang mereka mungkin saja berusia miliaran tahun lebih tua dari matahari kita sehingga kemungkinan untuk mereka menghubungi kita (manusia) lebih besar dibandingkan sistem penerimaan SETI yang tampak baru dan sedikit rumit di galaksi,” ujar Gregory Benford.

Tindakan SETI tentu saja berharga untuk dilanjutkan, namun pendekatan yang kami lakukan tampak lebih menjawab pertanyaan kita semua soal alien ini, tambahnya lagi.

12 sebab manusia ada di bumi

Kenapa manusia ada? Jawaban saya saat itu adalah karena Seleksi alam memaksa leluhur untuk beradaptasi atau mati.
Individu yang mengalami mutasi yang menguntungkan pada leluhur manusia berhasil selamat dan berkembang biak. Sesederhana itu.
Namun setelah cukup lama berpikir, ternyata keberadaan manusia di Bumi sekarang tidak semata karena evolusi. Bila ditarik garis ke belakang, ke masa lalu, maka ada serentetan peristiwa luar biasa yang menandai kehadiran kita di Bumi. Mari kita telusuri ke masa lalu, apa saja yang menyebabkan mengapa manusia ada.

Karena adanya Kekacauan

What? Tapi itu benar. Kita ada karena dunia ini kacau. Fenomena ini dijelaskan oleh teori Chaos yang terkenal dengan istilah Butterfly Effectnya. Pada dasarnya teori Chaos mengatakan, sedikit saja gangguan pada sebuah sistem chaos, maka akan terjadi perubahan perilaku yang drastis. Ambil contoh begini, bayangkan kalau hidung Cleopatra sedikit saja lebih pesek atau sepatu kuda raja Richard III kurang satu, kerajaan dapat runtuh, dan dunia akan sangat berbeda dari sekarang. Inilah efek kupu-kupu, sesuatu yang sepele, ternyata bisa berakibat besar. Para ilmuan mengamatinya pada sistem cuaca. Sedikit saja suhu di naikkan, atau kelembaban udara turun satu angka pada posisi desimal, maka cuaca menjadi berubah drastis. Analoginya seperti meletakkan satu demi satu bulu di atas jembatan. Suatu saat, entah itu kapan, kamu cukup meletakkan satu bulu, dan tiba-tiba jembatan menjadi runtuh karena bebannya terlampaui. Karenanya, kita ada sekarang, dipengaruhi oleh begitu banyak kekacauan di masa lalu, berbagai peristiwa kecil yang terlihat sepele namun berdampak luas bagi hidup kita.
Dari tak terhitung kekacauan yang terjadi di dalam sejarah, tentunya ada peristiwa yang sangat kacau dan peristiwa yang tidak terlalu kacau. Sebagai contoh, suhu di malam orang tua saya ML menentukan keberadaan saya. Jika sedikit saja lebih dingin, saya tidak akan ada. Tapi tetap ada manusia toh? Walaupun bukan saya, tapi ia tetap miriporang tua saya, dan mungkin mirip saya. Dia tidak akan mirip dengan, katakanlah Zebra. Tentunya ada sebuah saat dimana kekacauan lebih berpotensi menghasilkan kita daripada kekacauan jenis lainnya. Jadi, mari kita tanyakan kembali, mengapa manusia ada?

Karena Ada Danau Toba

Anda mungkin sudah membaca tulisan kami tentang asal usul Danau Toba. Disana kita sudah jelaskan peran letusan Toba terhadap evolusi manusia. Danau Toba dulunya adalah supervolcano. Ia meletus sekitar 85 ribu tahun lalu dan mempengaruhi Asia dan Afrika. Saat itu leluhur manusia kita hidup kurang lebih stabil. Tapi dengan adanya letusan Toba, mereka dipaksa untuk beradaptasi, atau mati. Kita diambang kepunahan waktu itu. Seandainya para leluhur tidak mampu beradaptasi, kita tidak akan ada di sini.
Saat itu daerah subur merupakan harta karun bagi leluhur. Para leluhur berkompetisi dengan sesama mereka maupun dengan primata lainnya. Inovasi seperti alat batu dan alat tulang merupakan hal yang berharga. Alat membantu kita mendapatkan makanan jenis baru. Bayangkan sebuah kayu panjang yang dapat menjatuhkan mangga atau cangkul untuk menggali umbi-umbian.

Migrasi manusia keluar dari Afrika
Dengan banyaknya tekanan seleksi yang menggoyang evolusi kita, perlahan leluhur mulai berubah. Ucapan mereka, misalnya, dulu hanya sederhana, mungkin hanya ah ih uh. Lama kelamaan menjadi kompleks, dan membentuk bahasa kita. Dengan bahasa, gagasan-gagasan dapat lebih luas, cakrawala lebih lebar dan lebih sedikit kesalahpahaman. Mutasi pada gen pembentuk otak mengakibatkan beberapa leluhur mampu melakukan vokalisasi yang lebih kompleks. Keturunannya mampu berbicara dengan kosakata lebihbanyak dan fleksibel dan meledakkan kendala komunikasi interpersonal. Bahasa telah muncul.

Tikus memiliki gen yang mempengaruhi ucapan dan bahasa manusia, sebuah petunjuk kalau leluhur kita telah memiliki gen ini semenjak zaman dinosaurus
Tapi saat ini manusia sudah ada. Karenanya, mengapa manusia ada belum terjawab. Terjadinya letusan Toba mungkin menjawab pertanyaan, mengapa manusia memiliki teknologi, mengapa kita tidak seperti manusia purba, tapi tidakbanyak perbedaan antara manusia sekarang dengan 70 ribu tahun lalu. Kita masih satu spesies, sama-sama Homo sapiens. Jadi, mengapa manusia ada?

Suara ultra dipakai oleh ilmuan untuk mempelajari mekanisme bahasa click, bahasa tertua di dunia
Karena Pohon sedikit

Sebelum sekitar 20 juta tahun lalu, Afrika Timur dipenuhi hutan rimba tropis mirip Amazon. Leluhur kita berlompatan di pepohonan, menikmati lebatnya pepohonan. Kemudian Bumi bergerak, magma di bagian bawah Ethiopia Utara menggeser perlahan. Dalam 15 juta tahun kemudian, dua pegunungan raksasa terbentuk dari utara ke selatan, masing-masing dengan tinggi 2 kilometer dari utara ke selatan. Dari Timur, angin yang datang dari Samudera Hindia ditolak balik oleh pegunungan ini. Dari Barat, angin yang datang dari Samudera Atlantik dan Kongo di tolak balik, juga oleh pegunungan ini. Akibatnya, curah hujan menurun. Hutan rimba perlahan berubah menjadi padang rumput yang luas.

Evolusi manusia dari primata pemanjat pohon
Bagi leluhur kita, tinggal di pohon tidak lagi nyaman. Pohon sedikit dan populasi mereka bertambah. Berdesakan di pohon tidaklah baik. Kadang ada yang jatuh dan tewas. Adabanyak jalan sebenarnya, tapi kebetulan, sebuah mutasi memungkinkan leluhur untuk dapat berjalan, bukannya berayun di pepohonan. Kemampuan berjalan memberibanyak kemudahan. Dan tibalah saat itu, 6 juta tahun lalu, sebuah spesies primata belajar berdiri dan berjalan dengan dua kaki.
Lingkungan yang berubah cepat berarti evolusi primata ini tidak berhenti sampai disini. Sekitar 2.5 juta tahun lalu, evolusi mengambil dua jalan. Pertama menuju otak yang lebih besar agar dapat mencari cara lebih baik untuk beradaptasi, kedua dengan mengembangkan rahang yang lebih besar untuk memakan biji dan umbi yang keras. Strategi pertama memiliki kekuatan terbesar. Manusia dengan rahang besar punah, sementara manusia dengan otak besar, Homo habilis, bertahan. Dialah leluhur semua manusia di Bumi sekarang.
Saat ini jawaban kita pada pertanyaan: Mengapa manusia ada, adalah karena pepohonan sedikit. Leluhur kita hidup di pohon, tanpa pohon mereka harus beradaptasi, atau mati. Lalu mengapa leluhur yang hidup di pohon ini ada? Mengapa primata ada?
Karena dinosaurus punah

Meteor raksasa yang pernah kami bahas dalam dampak tumbukan meteor, yang kita simulasikan jatuh di Bandung dan menghabisi umat manusia, jatuh sekitar 100 juta tahun sekali. Tapi justru keberadaan kita mungkin disebabkan peristiwa yang sama, 65 juta tahun lalu.

Rajahmundry Quarry, sebuah situs di India memberi petunjuk peristiwa kepunahan massal dinosaurus
Saat itu, sebuah asteroid berdiameter 10 kilometer menghantam semenanjung Yucatan di Meksiko masa kini. Karbon dan gas kaya belerang dari lapisan batuan yang terhantam mencuat ke angkasa yang terbakar, langit menghitam, Bumi mendingin dan hujan asam mengguyur. Dalam beberapa bulan, seluruh spesies dinosaurus punah. Begitu juga beberapa spesies reptil di lautan dan udara, amonita, sebagian besar burung dan tanaman darat.
Separuh spesies mamalia ikut punah. Yang bertahan hidup adalah mereka yang paling kecil dan lincah, berlarian bersembunyi di balik batuan dan reruntuhan. Mereka pemakan bangkai dan justru senang melihat punahnya dinosaurus. Di satu sisi mereka tidak memiliki predator, di sisi lain, bangkai dinosaurus berserakan di mana-mana. Sebuah pesta besar bagi mamalia kecil. Dalam waktu singkat, mamalia berkembang biak, meluas di sekitar ekosistem air tawar.
Merekalah para pewaris bumi. Mamalia menggantikan kekuasaan dinosaurus di darat dan kemudian di laut. Kita belum menguasai udara. Burung lebih cepat ke sana, sementara kelelawar tidak terlalu mampu.
10 juta tahun setelah kepunahan dinosaurus, mamalia menjalari segala jenis niche di darat, dengan berbagai jenis adaptasinya, salah satunya di pepohonan, seperti leluhur kita. Tapi, kenapa dinosaurus, mamalia dan semua hewan yang disebutkan di atas ada?
Karena Pemanasan Global

800 juta tahun lalu, seluruh daratan di Bumi tersatukan dalam superbenua Rodinia. Super benua ini mulai retak, rusak di setiap pijakannya, akibat aktivitas magma. Dari retakan-retakan tersebut melepaskan gas yang mempengaruhi cuaca sehingga udara lebih dinamis dari sebelumnya. Samudera dipenuhi nutrisi, sama halnya dengan suburnya daerah sekitar gunung berapi sekarang. Populasi Cyanobacteria meledak. Karena cyanobacteria adalah bakteri fotosintesis, maka ini berarti terjadi ledakan oksigen di mana-mana. Sampah fotosintesis ini menjalari atmosfer Bumi. Ya, oksigen adalah sampah. Ia hasil buangan dari proses fotosintesis tumbuhan.
Fotosintesis membutuhkan karbon dioksida. Akibatnya, karbon dioksida disedot dari Bumi oleh para cyanobacteria. Bumi pun mengalami pendinginan global. Sebuah periode yang disebut ilmuan "snowball earth". Mahluk-mahluk ber sel satu menggigil kedinginan dan mati, beberapa ber evolusi, memunculkan tipe sel baru yang lebih kompleks.
Mereka adalah ganggang hijau dan lumut kerak. Perlahan mereka berusaha hidup di daratan. Keseimbangan tercapai saat banyak cyanobacteria sendiri mati. Karbon dioksida kembali bertambah. Mulailah pemanasan global.
635 juta tahun lalu, pemanasan global membuat Bumi yang tertutup salju mulai mencair. Es menarik diri dari khatulistiwa menuju ke kutub. Daratan terbuka dan para lumut kerak bergembira. Mereka menancapkan akarnya (hifa) di bebatuan. Pelapukan biologi, kimia dan fisika terjadi di daratan dan mengubah batuan menjadi tanah. Sisa pelapukan terbasuh dari daratan ke lautan, dan lautan ikut merasakan kegembiraan atas limpahan nutrisi.
Lumut kerak terus memangsa batuan dan aliran nutrisi ke lautan terus menjejalkan kenikmatan pada para bakteri fotosintesis. Oksigen pun melonjak kembali hingga pada persentase sekarang.
580 juta tahun lalu, leluhur hewan pertama muncul, lalu leluhur tanaman berdaun. Mereka pada gilirannya kelak akan memiliki keturunan yang dapat berdiri di tepi pantai, menghirup segarnya udara yang dibawakan angin laut.

Pantai British Columbia memberi petunjuk kalau sebagian besar organisme lenyap dalam kepunahan global sekitar 252 juta tahun lalu
Sekarang pertanyaannya adalah, mengapa ada ganggang hijau dan lumut kerak?
Karena ada Benturan dua mikroba

Kehidupan di bumi didominasi dua jenis sel: prokariota (bakteri dan arkea) yang hanyalah sebuah tas kimiawi, dan eukariota, sel dengan berbagai perlengkapan tempur untuk hidup lebih baik (selaput internal, sistem rangka dan transportasi). Bakteri terbesar di dunia hanyalah kurang dari satu milimeter, tapi sel eukariota terbesar (telur) bisa mencapai hampir satu meter. Para bakteri hanya mampu paling bisa membuat untai sel-sel sejenis dirinya, tapi sel eukariota mampu bekerja sama membuat segalanya mulai dari otak, daun, tulang dan kayu.
2 miliar tahun lalu, yang ada hanyalah bakteri dan arkea. Keduanya adalah prokariota. Lalu kejadian aneh terjadi. Seekor arkea yang sedikit berbeda dari leluhurnya berbenturan dengan seekor bakteri. Proses kimia membuat mereka berikatan dan tidak dapat lepas. Merekapun bersimbiosis, dan jadilah eukariota pertama. Sang Bakteri itu sendiri bertugas sebagai pembangkit energi sel. Ia ber evolusi menjadi mitokondria.
Istilah simbiosis di dalam sel tersebut adalah endosimbiosis. Kloroplas misalnya, dulu adalah bakteri fotosintesis yang hidup bebas. Ia ikut serta dalam parade sel jenis baru. Satu demi satu kelompok kerjasama ini terbentuk dan hidup bersama bentuk-bentuk sel tunggal di lautan. Bedanya, sel eukariota mampu bekerja sama dengan sel eukariota lain, membentuk apa yang kita sebut mahluk multiseluler.
Lalu, kenapa ada bakteri dan arkea?
Karena Bumi disiram dengan bom

Misi ke bulan memberikan kejutan bagi kita. Kawah-kawah raksasa di sana ternyata usianya sama. Usia mereka 3.9 miliar tahun. Apa artinya ini? Ini berarti 3.9 miliar tahun lalu terjadi sebuah pengeboman besar-besaran di Bulan. Sangat jelas kalau ini juga berarti hal yang sama terjadi di Bumi. Bumi lebih besar, hanya saja kawahnya habis terkikis proses dinamika planet ini.

Planet Gliese 581 e dengan massa sekitar 1.9 kali bumi, planet paling mendekati Bumi dalam massa yang sudah ditemukan, berjarak 20.5 tahun cahaya
Tidak jelas mengapa terjadi peristiwa pengeboman saat itu. Ada yang menduga kalau terjadi resonansi gravitasi di empat planet raksasa: Yupiter, saturnus, uranus dan Neptunus. Posisi orbit mereka sedemikian rupa sehingga keseimbangan diantaranya terganggu sebentar. Akibatnya, asteroid-asteroid tak berdaya di sekitarnya terlontar ke tata surya dalam, termasuk Bumi.

Dengan berbagai metode, seperti metode SDI disini, para ilmuan menemukan banyak tata surya baru di taburan bintang
Sangat mungkin kalau diantara bom-bom raksasa penghajar Bumi itu salah satunya atau beberapa adalah komet. Mereka terbentuk jauh lebih dalam di pinggiran tata surya dan karenanya membawa air beku di dalam perutnya. Air tersebut terbongkar saat mereka menghantam Bumi dan menjadi air pertama di Bumi.
Saat pengeboman berakhir, wajah Bumi benar-benar kacau. Berantakan dengan berbagai kawah berisi lahar di mana-mana. Seiring waktu, orbit stabil dan Bumi mendingin. Di dalam kawah-kawah saksi bisu tumbukan kejam itu, mulailah air dari komet mencair dan menjadi oasis-oasis tempat lahirnya kehidupan pertama di planet Bumi.
Bila sebelum pengeboman terjadi ternyata sudah ada kehidupan di Bumi, maka pengeboman tersebut mungkin menyapu kehidupan, menyisakan bakteri-bakteri yang paling tahan terhadap panas. Kita melihat bukti ini dari bulan. Lalu kenapa bulan ada?
Karena Bumi ditampar

4.5 miliar tahun lalu, bumi hanyalah bayi planet yang rentan. Sementara di mana-mana berterbangan bebatuan raksasa yang tidak jelas arahnya. Satu di antaranya menampar bumi. Sang penampar berukuran lebih kecil. Saat ia menghantam Bumi, sebagian dirinya tertanam di planet ini, sebagian lagi terlontar balik ke luar angkasa. Inilah bulan, yang engkau lihat di langit malam.

Tata surya kita di masa mudanya
Pasangan Bumi-Bulan tidak ada bandingnya di Tata Surya. Planet lain punya satelit yang jauh lebih kecil darinya. Tidak heran Yupiter sang raksasa punya puluhan satelit. Mereka umumnya berasal dari batu-batu kecil yang terjebak di titik gravitasi dan menumpuk, atau berasal dari batuan yang lewat terlalu dekat dengan planet hingga tertarik dan tak dapat lepas.

Teknologi kita sudah sangat maju sehingga bisa tahu peristiwa miliaran tahun lalu
Keberadaan Bulan mencegah perubahan liar dalam pola pemanasan Matahari di permukaan Bumi. Akibatnya Bumi tidak mengalami ayunan iklim yang ganas. Bumi juga tidak mengalami perubahan suhu yang drastis dimana Bumi membeku sepenuhnya. Kondisi yang ideal untuk berkembangnya kehidupan.
Selanjutnya, kenapa ada Bumi, Bulan dan Matahari, dan planet-planet di Tata Surya?
Karena ada Bintang yang Meledak

Alam semesta dipenuhi hidrogen, helium dan debu di mana-mana. 4.6 miliar tahun lalu, Salah satu pojok yang padat dengan adukan ini mendapatkan limpahan energi. Petunjuknya datang dari meteorit. Berbeda dengan batuan asli planet Bumi, meteorit nyaris tidak berubah semenjak ia diremas saat Tata Surya terbentuk. Meteorit tua ditemukan mengandung banyak besi-60, sebuah isotop radioaktif berat. Hanya ada sedikit sekali fenomena yang bisa menyebabkan isotop ini terbentuk di antariksa. Yang paling mungkin adalah supernova. Ledakan bintang raksasa. Ia ibarat goresan korek api untuk menyalakan sumbu bom evolusi di Tata Surya. Awan gas yang merupakan adukan hidrogen, helium dan debu kita terusik dan terkompres. Teori lain mengatakan kalau tidak lah perlu supernova. Bukti menunjukkan sambaran angin bintang raksasa yang cukup dekat dengan awan gas ini dapat memicu pembentukan Tata Surya. Bintang tersebut sendiri mungkin sudah berjalan dalam orbitnya entah kemana, menyisakan tungku bintang menyala di tengah awan gas yang baru di ganggunya. Dan terbentuklah matahari, bersama planet-planetnya.
Lalu mengapa bahan seperti hidrogen, helium dan debu itu ada? Dengan kata lain, mengapa materi ada?
Karena Tidak Segalanya diciptakan Berpasangan

Bila segalanya berpasangan, maka tidak akan ada materi. Idealnya setiap partikel yang tercipta dalam Big Bang memiliki anti partikel. Saat keduanya bertemu, terjadi penghancuran satu sama lain, dan dua foton energi tinggi saja yang tersisa. Alam semesta seharusnya berisi lautan cahaya. Itu saja.
Memang ada sedikit kecenderungan ke arah satu sisi saat penghancuran diri partikel vs anti partikel. Tapi hal ini sangat tidak cukup menjelaskan kelimpahan materi di alam semesta sekarang. Entah mengapa tidak semua partikel memiliki anti partikel saat Big Bang, 13.75 miliar tahun lalu. Menurut para ahli fisika teoritis, tampaknya alam semesta kita kebetulan memiliki variabel yang sedikit memungkinkan materi. Ia cukup untuk membuat materi ada tapi tidak cukup untuk membuat seluruhnya materi (tanpa cahaya). Dalam tak terhingga alam semesta, ada yang seluruhnya lubang hitam, ada yang seluruhnya cahaya, ada sedikit yang mengandung materi dan cahaya. Salah satunya alam semesta kita.
Jadi, mengapa alam semesta seluas ini?
Karena Alam Semesta Berinflasi

Cukup 0.000 000 000 000 001 detik mundur dari saat anihilasi materi – anti materi kita sebelumnya. Bila model semesta inflasi benar, maka saat ini alam semesta diselubungi medan inflasi yang mengendalikan ekspansi eksponensial alam semesta hanya dalam periode 10-32 detik. Ia merentangkan alam semesta kita menjadi datar dan seragam.
Pengembangan mendadak ini dipengaruhi efek kuantum. Gejolak kuantum membuat satu daerah sedikit lebih padat dari daerah lainnya. Hasilnya adalah bolongan-bolongan di alam semesta kita, yang disebut void. Seratus juta tahun cahaya ke segala arah kita, ada daerah kosong yang begitu besar, gelap, tanpa galaksi, tanpa bintang. Bila variasi ini sedikit saja lebih kecil, maka kita tidak akan ada.
Semua variasi ini tampaknya acak dan sebagian besar fisikawan percaya kalau fluktuasi kuantum sama sekali tidak memiliki sebab. Ia adalah sifat dasar alam semesta.
Pada akhirnya adalah pertanyaan mengapa alam semesta ada?
Tidak ada satu orang pun yang Tahu

Ya. Ini tampaknya jawaban yang tidak diinginkan. Kita memang ingin tahu. Tapi sains tidak dapat menjawabnya. Sains cukup berbesar hati, dengan segala metode dan teknologi paling maju dan otak paling brilian di alam semesta, kita belum tahu mengapa alam semesta ada. Yang kita punya hanyalah setumpuk karya ilmiah fisika teoritis tanpa bukti eksperimental sama sekali. Memang kita berusaha, para ilmuan sibuk menguji model standar di LHC dan laboratorium-laboratorium. Mereka juga menatap ke antariksa dengan berbagai teleskop super tajam.
Beberapa dari kita tampak gatal untuk menjawab tanpa pengetahuan. Seorang teman mengatakan, karena Tuhan ada. ia menciptakan alam semesta. Hal ini saya katakan kurang pengetahuan karena well, memang tidak memerlukan pengetahuan untuk mengatakan hal tersebut. Ambil contoh petir. Jaman dahulu orang tidak tahu tentang petir, maka mereka mengatakan Tuhan sedang marah. Sekarang kita tahu kalau petir adalah peristiwa alam biasa.
Begitu pula fenomena Big Bang. Apa yang kita tahu adalah alam semesta mengembang ke segala arah. Karenanya bila dimundurkan ke masa lalu, ia akan berukuran sangat kecil. Sedemikian kecil hingga satu titik dimana hukum fisika yang kita ketahui runtuh. Suatu yang disebut skala Planck yang terdiri dari panjang minimum dan waktu minimum (panjang Planck dan waktu Planck)
Bagaimana alam semesta pada panjang lebih kecil dari panjang Planck? Bagaimana alam semesta sebelum waktu Planck? Inilah dimana pengetahuan kita kurang. Kita belum cukup pandai. Yang dibutuhkan adalah pengetahuan yang lebih banyak, bukannya menjawab tanpa pengetahuan.
Para ilmuan paling brilian berdebat tentang apa yang ada dalam skala Planck. Ada yang bilang kalau ruang, waktu, dan hukum fisika berada dalam singularitas dimana segalanya muncul dari ketiadaan. Ada juga yang bilang kalau alam semesta kembali mengembang dalam siklus kembang – kempis tiada akhir (osilasi).
Jika seandainya Tuhan menciptakan alam semesta, lalu siapa menciptakan Tuhan? Sejauh yang kita tahu, alam semesta bukan hanya ada satu. Ada tak terhingga alam semesta. Apakah Tuhan juga menciptakan tak terhingga banyaknya alam semesta tersebut? Ataukah Ia ada di salah satu alam semesta? Apakah ia mengikuti hukum fisika ataukah ia membuat hukum fisika? Lalu dengan hukum apa ia membuatnya? Dst dst
Seperti yang anda lihat. Solusi Tuhan adalah sebuah jalan buntu. Tidak ada lagi kegembiraan akan penemuan baru, dan tidak ada lagi semangat petualangan ilmiah. Ketiadaan ilmu, itulah yang dicerminkan dari solusi Tuhan.
Mungkin benar apa yang dikatakan Stephen Hawking, alam semesta ada karena adanya hukum dasar fisika seperti gravitasi. Setiap saat tercipta alam semesta dengan segala variasi yang mungkin ada, saling bertumpuk satu di dalam yang lain. Sekarang dengan semangat inkuiri kita, kita bisa berjuang mencari alam semesta lain tersebut, dan bahkan mungkin membuat alam semesta kita sendiri di lab.

Profesor Filsafat Mark Tegmark berpendapat kalau jumlah alam semesta bukan hanya tak terhingga, tapi meliputi semua ruang matematik yang mungkin dalam keabadian tiada awal dan tiada akhir
Apakah sekarang anda masih bertanya dari mana hukum tersebut ada? Pelajarilah hukumnya sebelum bertanya ia datang dari mana. Ia adalah batas tertinggi logika kita, dan sekarang kita sedang mendakinya. Mungkin anda akan menyadari kalau hukum demikian tidak mungkin diciptakan. Sama tidak mungkinnnya dengan memasukkan gajah afrika kedalam telur ayam.

23 Cara Meninggal Yang Aneh !


1. Meninggal karena berniat menggapai bayangan bulan di air

Penyair Cina Li Po (abad VII-VIII Masehi) merupakan penyair terkenal yang gemar mabuk-mabukan. Suatu saat ia sedang mabuk waktu naik perahu melewati sungai Yangtze. Ia melihat bayangan bulan di air. Karena mabuk, ia berusaha menggapai bayangan itu untuk memeluknya, namun gagal. Alhasil ia jatuh ke air dan tenggelam.


2. Meninggal karena janggut

Hans Steininger merupakan orang Austria yang terkenal karena janggutnya yang terpanjang di dunia. Panjangnya sekitar 140 cm. Pada suatu hari di tahun 1567, terjadi kebakaran yang mengharuskan semua orang lari. Beliau lupa mengikat janggutnya yang panjang. Karena terburu-buru, ia menginjak janggutnya sendiri dan terjatuh. Lehernya patah dan ia pun tewas seketika.


3.Meninggal karena menahan buang air kecil

Tycho Brahe (1546-1601) adalah seorang ahli astronomi. Pada tahun 1601, ia sedang menghadiri jamuan makan besar yang sangat lama, di Praha (sekarang Ceko). Adat pada masa itu meyakini bahwa kabur di tengah jamuan makan, termasuk untuk buang air, adalah sangat tidak sopan. Akibatnya beliau terpaksa menahan buang air kecil selama jamuan. Kandung kemihnya melebar sampai ambang batas, dan terjadilah infeksi (sistitis) yang fatal. Beliau meninggal 11 hari kemudian.


Death While Praying at Mosque !


4.Meninggal karena tongkat konduktor

Jean Baptiste Lully merupakan konduktor yang memimpin orkestra pada perayaan kesembuhan Louis XIV dari sakitnya pada tahun 1687. Karena terlalu bersemangat, ia menjatuhkan tongkat konduktor tepat pada ibu jari kakinya. Terjadi abses (infeksi dengan nanah) dan diikuti gangren (pembusukan). Lully menolak amputasi, dan akhirnya ia pun tewas karena infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh.


5.Meninggal karena lidah tergigit

Allan Pinkerton (1819-1884) adalah seorang agen detektif yang terkenal dengan Pinkerton detective agency-nya. Suatu hari ia sedang berjalan di trotoar. Ia terpeleset. Tidak sengaja lidahnya tergigit, dan terjadilah infeksi yang kemudian membunuhnya.


6.Meninggal karena menendang peti

Mirip dengan Lully, tapi ini terjadi di awal abad 20 pada Jack Daniel, seorang pengusaha whiskey terkenal dari Tennessee, Amerika Serikat. Pada suatu subuh ia ingin membuka salah satu peti, namun ia lupa nomor kombinasinya. Ia mengamuk dan menendang peti tersebut. Salah satu jarinya terluka, meradang (infeksi), dan akhirnya menewaskannya.


7.Meninggal karena kulit jeruk

Bobby Leach (1858-1926) adalah seorang stunter. Ia juga orang kedua di dunia yang berhasil menaklukkan air terjun Niagara dengan barrel-nya. Ia meninggal tahun 1926, dua bulan setelah tungkainya diamputasi. Mengapa? Ternyata ia terpeleset akibat menginjak kulit jeruk di jalanan, di Selandia Baru. Tungkainya patah dan terjadi infeksi berat. Saat itu belum ada antibiotik….


8.Meninggal karena parasut gagal mengembang

Pada tahun 1912 Franz Reichelt mengklaim dirinya berhasil mengembangkan jaket berparasut. Suatu penemuan baru. Ia ingin mencobanya dengan melompat dari puncak menara Eiffel. Sebelumnya ia berencana memakai boneka, namun akhirnya tidak jadi. Ia memutuskan menjajal sendiri jaket tersebut. Ternyata, seperti yang dikhawatirkan banyak orang, jaket itu tak berfungsi dan ia pun tewas seketika.


9.Meninggal setelah diracun, ditembak 4 kali, dipukul, dan akhirnya tenggelam

Grigori Rasputin (1869-1916) mula-mula diracun dengan sianida. Dosisnya setara untuk menewaskan 10 orang. Tapi karena diketahui kemudian bahwa sianidanya sudah rusak oleh pemanasan makanan, ia tidak mati. Lalu ia ditembak dari belakang oleh Felix Yusupov dan teman-temannya. Ia tidak mati juga. Ia ditembak lagi 3 kali, tapi tidak mati juga. Akhirnya Rasputih dipukul dengan tongkat dan akhirnya ditenggelamkan ke Sungai Neva yang dingin. Dari hasil autopsi, sebab kematian sebenarnya adalah tenggelam.


10.Meninggal karena bola bisbol

Ray Chapman (1891-1920) dikenal sebagai satu-satunya pemain yang tewas dalam pertandingan bisbol. Ia tewas karena kepalanya kena lemparan bola dari Carl Mays. Pada saat itu, bola bisbol selalu dilumuri tanah oleh pelempar bola sebelum dilemparkan, untuk mempersulit lawan melihat bolanya.


11. Meninggal karena selendang

Isadora Duncan (1877-1927) dikenal sebagai tokoh tarian modern. Ia gemar mengenakan selendang pada saat bepergian. Pada September 1927, ia sedang naik mobil, dengan jendela terbuka (!) dan mobil bergerak dalam kecepatan tinggi. Saat itu ia memakai selendang yang berukuran besar. Karena selendangnya "terbang" sampai ke ban mobil, ia tercekik seketika dari jendela mobil.


12. Meninggal saat membicarakan Hitler

Pada tahun 1943, seorang kritikus nazisme dan fasisme bernama Alexander Woolcott meninggal setelah mengalami serangan jantung saat tengah membicarakan Adolf Hitler.


13. Meninggal di panggung konser

Leslie Harvey, gitaris Stone the Crows, meninggal pada tahun 1972 karena tersengat listrik dari mikrofon yang ia gunakan di panggung konser.


14. Meninggal saat siaran TV

Christine Chubbuck (1944-1974) merupakan satu-satunya reporter televisi yang meninggal di tengah siaran langsung televisi. Ia menembak kepalanya sendiri pada siaran Suncoast Digest (WXLT-TV) tanggal 15 Juli 1974 dengan revolver 38 mm. Chubbuck sebelumnya memang sudah bermasalah dengan depresi yang berlarut-larut.


15. Meninggal karena "dibunuh robot

Robert Williams sedang berusaha mengambil suatu barang di rak penyimpanan Ford Motor's Flat Rock karena robot sedang tidak berfungsi. Tiba-tiba robot bergerak dan lengan robot tersebut membentur kepala Williams. Ia tewas seketika pada 25 Januari 1979. Hanya 2 tahun berselang, kecelakaan serupa terjadi di Jepang. Kenji Urada gagal mematikan robot yang akhirnya secara tidak sengaja mendorong tubuhnya ke dalam mesin giling (!).


16. Meninggal karena terpenggal helikopter

Victor Morrow (1929-1982) dan 2 orang aktor anak yang bersamanya tewas karena terpenggal baling-baling helikopter saat sedang syuting untuk film Twilight Zone, pada tahun 1982. Kasus ini mendorong pemerintah Amerika Serikat merevisi undang-undang perlindungan tenaga kerja anak dan peraturan keamanan serta jaminan keselamatan di lokasi syuting.


17. Meninggal karena kaktus

Masih tahun 1982, David Grundman dan seorang temannya sedang pergi berburu kaktus. Mereka bertemu sebuah kaktus besar. Kaktus ini adalah kaktus Saguaro setinggi hampir 8 meter yang berumur kira-kira 100 tahun. Di depannya ada sebuah kaktus kecil. Mereka menembaki kaktus kecil dulu, berhasil. Sekarang giliran yang besar. Tapi yang terjadi, malah kaktus raksasa tadi tertembak sampai bolong, dan akhirnya jatuh menimpa Grundman. Ia meninggal seketika. Benar-benar balas dendam oleh kaktus!


18. Meninggal karena tutup botol

Tennessee Williams (1911-1983), penulis drama Amerika Serikat, tewas karena tercekik tutup botol yang tertelan saat ia mabuk di sebuah hotel di New York. Hal ini diduga berkaitan dengan kebiasaannya menaruh tutup botol di kedua mata dan mulutnya saat sedang minum-minum.


19. Meninggal saat melawak

Dick Shawn (1924-1987) sedang melawak tentang kampanye politik di Amerika Serikat. Setelah mengatakan "I will not lay down on the job!" (Saya tidak akan meletakkan jabatan!), ia langsung terbaring di lantai. Penonton mengira itu adalah bagian dari lelucon. Tapi karena ia tak bangun-bangun lagi, beberapa petugas panggung pun memeriksanya dan melakukan bantuan napas darurat. Tidak lama kemudian ia pun meninggal.


20. Meninggal saat "rekonstruksi"

Pada tahun 1991, seorang wanita Thailand berusia 57 tahun bernama Yooket Paen, terpeleset kotoran sapi sedang berjalan di kebunnya. Setelah itu ia terpegang sebuah kabel telanjang (tanpa bungkus), dan tersengat listrik sampai meninggal. Setelah pemakamannya, adik Paen datang ke kebun tersebut. Ia juga terpeleset kotoran sapi yang sama, terpegang kabel yang sama, dan meninggal juga.


21. Meninggal karena domba

Pada tahun 1999, Betty Stobbs sedang memberi makan domba-dombanya dengan sepeda motor. Makanan untuk para domba tersebut terletak di bak belakang sepeda motornya. Saat itu, domba-domba tersebut rupanya sedang kelaparan. Mereka pun menyerbu bak belakang tersebut, sampai-sampai Stobbs terlempar ke jurang sedalam 30 meter. Ia belum meninggal karena "lemparan" ini. Namun ke mana sepeda motornya? Ternyata ada tepat di belakangnya, dan ia pun tewas tertimpa sepeda motornya sendiri.


22. Meninggal karena rak buku

November 2006, Mariesa Weber (38 tahun) diduga hilang. Sudah 2 minggu ia tidak ditemukan keluarganya (padahal ia tewas di rumah sendiri!). Namun akhirnya ia ditemukan berada di bawah tumpukan rak buku yang jatuh. Tampaknya ia sedang berusaha mencolok kabel televisi ke colokan listrik, yang hanya bisa dicapai dengan berdiri di atas meja tulis di sebelah rak buku. Namun celakanya ia jatuh dengan kepala lebih dulu, dan rak bukunya ikut jatuh menimpa Weber.


23. Meninggal karena game online

Pada tahun 2005, Lee, seorang Korea Selatan berusia 28 tahun, tewas setelah 50 jam nonstop bermain Starcraft di sebuah warnet di Daegu. Starcraft adalah game online.

Inilah 5 Pantai Paling Berbahaya di Dunia !

Kita semua menyukai pantai, tetapi ada banyak hal berbahaya di sana yang mengancam. Jika Anda berkunjung ke beberapa daftar pantai ini berberhati-hatilah, jangan sampai menyesal kemudian..

1. Pantai Pulau Shired, Florida


Di Florida, Amerika Serikat, diangkat pada tahun 2009 ke dalam pantai negara yang paling tercemar. Ada resiko kulit teriritasi, meningitis, hepatitis dan gangguan perut.

2. Pantai Hanakapiai, Hawaii


Di Kuai, Hawaii mungkin tampak sebuah pantai surga. Namun pada kenyataannya, itu adalah perangkap kematian. Sejauh ini, 82 orang meninggal yang disebabkan oleh ombak pantai dan arus yang kuat. Jangan pernah pergi ke dekat tepi air.

3. Pantai Gulf, California


Pantai ini merupakan habitat sekitar dua puluh ular paling berbisa di Amerika Serikat, mereka bisa membunuh orang dewasa dalam waktu kurang dari dua jam. Jika tidak segera berenang ke tepi air, katakan "selamat tinggal".

4. Pantai Amazon, Amerika Selatan


Ini adalah rumah untuk berbagai predator berbahaya, termasuk piranha. Anda harus bergerak sangat hati-hati. Jangan pernah berenang ke air yang dalam selama musim kemarau di mana saat ikan ekstra lapar.

5. Pantai Bolinas, California


Jika Anda akan berenang di tempat surganya berselancar, piikirkan tiga hal: hindari di malam hari, jangan memakai perhiasan yang mengkilat, dan jangan pernah pergi ke air ketika Anda sedang dalam pendarahan. Karena di sini ada banyak hiu.